WALI NIKAH

URUTAN WALI NASAB

1. Ayah
2. Kakek
3. Buyut (Ayahnya Ayah)
4. Saudara Laki-laki kandung
5. Saudara Laki-laki seayah
6. Keponakan (Anak Saudara Laki-laki) kandung
7. Keponakan (Anak Saudara laki-laki) seayah
8. Paman (saudara ayah) kandung
9. Paman (saudara ayah) seayah
10. Anak Laki-laki dan Paman sekandung
11. Anak laki-laki dan Paman seayah
12. Cucu paman kandung
13. Cucu paman seayah
14. Pamannya Ayah kandung
15. Paman Ayah seayah
16. Anak laki-laki dari pamannya ayah kandung
17. Anak laki-laki dari pamannya ayah seayah
18. Pamannya kakek sekandung
19. Pamannya kakek seayah
20. Anak laki-laki dari pamannya kakek kandung
21. Anak laki-laki dari pamannya kakek seayah
22. Wali Hakim

Wali Harus Sesuai Urut Nomor
WaliAqrob (nomor lebih kecil) boleh pindah ke wali Ab'ad (nomor urut berikutnya) jika :
1. Tidak beragama Islam
2. Fasiq (suka berbuat dosa/maksiat)
3. Belum Baligh (masih anak-anak)
4. Tidak berakal (karena gangguan jiwa)
5. Rusak pikiran (linglung, pikun)
6. Bisu tuli tidak bisa mendengar isyarat/tulisan

Wali Nasab pindah ke wali Hakim jika :ISTILAH
1. Sudah tidak ada garis wali nasab (Mahjub/Tumpur)Mahjub/Tumpur
2. Walinya Mafqud (hilang)Mafqud
3. Walinya sendiri akan menikahi perempuan itu (tidak ada wali yang sederajat)Menjadi Catinnya
4. Walinya Ba'id (jauh sejauh masafatul Qoshri : 92,5 km)(Ghoib
5. Walinya sedang sakit pitan/ayanSakit pitan/ayan
6. Walinya tidak boleh dihubungi (dipenjara)Dipenjara
7. Walinya dicabut haknya oleh negaraDicabut Haknya
8. Walinya sedang melakukan Ihrom (Haji-Umroh)Sedang Ihrom
9. Walinya tawaaro (bersembunyi)Ghoib
10. Walinya 'Udzur'Udzur
11. Walinya Adhol/mogokAdhol/Mogok